[Koran-Digital] Djan Faridz: Nggak Masalah DP KPR Mahal, Asal Bukan untuk Orang Miskin
Jumat, 16/03/2012 12:53 WIB
Djan Faridz: Nggak Masalah DP KPR Mahal, Asal Bukan untuk Orang Miskin
Zulfi Suhendra - detikFinance
Foto: dok.detikFinance
Jakarta - Menteri Peruamahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz tak
mempermasalahkan soal aturan Bank Indonesia (BI) yang mewajibkan uang
muka kredit pemilikan rumah (KPR) minimal 30%.
Dikatakan Djan, aturan tersebut tidak menjadi masalah karena tidak
berlaku untuk kredit rumah bagi orang berpenghasilan rendah.
"Itu bukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Menpera nggak
ngurusin. Yang penting nggak ganggu program saya," jelas Djan di kantor
Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (16/3/2012).
Saat ini Djan memang, tengah gencar menjalankan program rumah murah. Dia
bertekad masyarakat miskin dari mulai pedagang kaki lima hingga tukang
cendol bisa kredit rumah.
Bank Indonesia (BI) telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor
14/10/DPNP per 15 Maret 2012 tentang penerapan manajemen risiko pada
bank yang melakukan pemberian kredit kepemilikan rumah (KPR).
Kini bank hanya boleh memberikan kredit maksimal 70% dari harga rumah.
Artinya, nasabah harus merogoh kocek lebih besar untuk membayar down
payment alias DP yang mencapai 30%.
--
"One Touch In BOX"
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab And` sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.