Menpora Desak FIFA Tegas Bertindak
Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng mendesak kepada Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) untuk segera bertindak terkait carut-marut Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). "Kita menunggu sikap tegas dari FIFA untuk menentukan mana yang benar," kata Andi di kantor Kemenpora, Rabu, 14 Maret 2012. "Masing-masing punya versi sendiri."
Andi menyatakan pihaknya akan terus mendorong proses rekonsiliasi yang saat ini tengah dilakukan oleh Komite Olahraga Indonesia (KONI). Selain itu, dia berharap dualisme liga yang terjadi saat ini juga segera diselesaikan."Kita berharap semuanya bisa segera diselesaikan," katanya.
Dalam kesempatan itu, Andi juga menegaskan jika pemerintah tidak akan mengucurkan dana untuk PSSI selama masih terjadi diskriminasi terhadap para pemain untuk membela timnas. "Tidak akan ada dana sampai pemerintah diyakinkan timnas yang dibentuk adalah putra-putra terbaik bangsa," ujarnya.
Konflik di PSSI terus memanas, Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia mendesak digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) menggantikan kepemimpinan Djohar Arifin Husin. Rencananya, KPSI akan menggelar KLB pada 18 Maret mendatang, bersamaan dengan kongres tahunan PSSI di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Sebelumnya, KONI membentuk tim rekonsiliasi yang beranggotakan masing-masing tiga orang, yaitu dari KONI, PSSI, KPSI, LSI, dan LPI. Jika upaya rekonsiliasi tersebut tidak tercapai, KONI akan menempuh cara terakhir, yakni menggunakan Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (Baori).
Andi menyatakan pihaknya akan terus mendorong proses rekonsiliasi yang saat ini tengah dilakukan oleh Komite Olahraga Indonesia (KONI). Selain itu, dia berharap dualisme liga yang terjadi saat ini juga segera diselesaikan."Kita berharap semuanya bisa segera diselesaikan," katanya.
Dalam kesempatan itu, Andi juga menegaskan jika pemerintah tidak akan mengucurkan dana untuk PSSI selama masih terjadi diskriminasi terhadap para pemain untuk membela timnas. "Tidak akan ada dana sampai pemerintah diyakinkan timnas yang dibentuk adalah putra-putra terbaik bangsa," ujarnya.
Konflik di PSSI terus memanas, Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia mendesak digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) menggantikan kepemimpinan Djohar Arifin Husin. Rencananya, KPSI akan menggelar KLB pada 18 Maret mendatang, bersamaan dengan kongres tahunan PSSI di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Sebelumnya, KONI membentuk tim rekonsiliasi yang beranggotakan masing-masing tiga orang, yaitu dari KONI, PSSI, KPSI, LSI, dan LPI. Jika upaya rekonsiliasi tersebut tidak tercapai, KONI akan menempuh cara terakhir, yakni menggunakan Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (Baori).