[Koran-Digital] Kita Bisa CEGAH Orang Bunuh Diri
Perlu diwaspadai bahwa bunuh diri bisa menjadi fenomena yang menular atau ditiru orang lain. Sekitar 70% orang yang hendak bunuh diri pernah mendatangi pelayanan kesehatan untuk berkonsultasi.
Serangkaian peristiwa bunuh diri terus terjadi di Jakarta, belakangan ini. Belum genap satu triwulan terlampaui, telah tercatat 17 kasus bunuh diri. angka itu terbilang besar karena dalam kurun waktu yang sama tahun lalu jumlah kasus bunuh diri baru tercatat 11 kasus.Pelakunya juga bervariasi, dari usia, latar belakang, hingga status sosial. ironisnya, pelaku bunuh diri di kalangan remaja dan usia produktif cukup mendominasi.
Misalnya kasus bunuh diri yang dilakukan rio Septiadi. rio yang merupakan anak bungsu pasangan Sumanto dan Sumarni, warga Pesanggrahan, Jakarta Selatan, itu baru berusia 15 tahun. ia ditemukan tewas tergantung dengan seutas tali di kamar mandi rumahnya.
auditor Badan Pengawasan keuangan dan Pembangunan (BPkP) Dedek Purwana Cahya yang tewas setelah melompat dari lantai 12 kantornya di Jalan Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, termasuk pelaku yang berada di usia produktif karena baru berusia 38 tahun.
Dari sekian banyak kasus bunuh diri yang terjadi, selalu tersisa misteri tentang motif yang mendasari si pelaku mengambil keputusan guna menghabisi nyawa sendiri. itu disebabkan si pelaku bunuh diri tidak bisa ditanyai setelah kejadian terjadi. Yang bisa dilakukan ialah menduga-duga semata.
Psikolog dari Universitas gadjah Mada, Magda Bhinetty, mengatakan orang bunuh diri karena sudah tidak mampu lagi menahan tekanan. Orang kemudian jatuh dalam keadaan tertekan atau depresi.
Dalam situasi seperti tidak ada solusi bagi dirinya, orang jadi berpikir untuk mengambil opsi mengakhiri kehidupannya sendiri.
“Depresi bisa timbul karena ketidakmampuan pelaku menanggung beban permasalahan hidup yang dialami, putus asa, dan kehilangan makna hidup,“ paparnya saat dihubungi Media Indonesia, beberapa waktu lalu. Yang patut diwaspadai ialah bunuh diri itu bisa menjadi fenomena menular.
Tindakan bunuh diri dapat ditiru atau menjadi inspirasi bagi orang lain. “kalau lingkungan sosial mempertunjukkan cara penyelesaian masalah dengan bunuh diri sebagai jalan terbaik, sangat mungkin itu dipelajari atau ditiru orang yang sedang menghadapi masalah berat dalam hidupnya,“ pungkasnya.
Mengirim sinyal Meskipun menyimpan misteri, sebenarnya fenomena orang melakukan bunuh diri tidak terjadi secara tiba-tiba. Selalu ada sinyal yang diberikan orang yang akan bunuh diri. Sinyal itu bisa saja dari perubahan perilaku atau pembicaraan yang terasa mulai `aneh-aneh'.
Contohnya ialah pada Santo Septi Maulid, 20, yang tewas dengan cara gantung diri di rumah kontrakan orangtuanya, di Tegal Parang, Jakarta Selatan. Pria yang dikenal senang membantu orang dan bekerja secara serabutan itu pernah bilang akan pergi jauh kepada orangtuanya.
“Dia sempat bilang `Saya mau pergi jauh' ke saya, tapi saya tidak berpikiran macam-macam saat itu,“ tutur Manto, 46, ayah Santo.
atau pada kasus yang terjadi pada rio.
Sumarni, ibunya, mengatakan tidak ada pembicaraan aneh-aneh dari anaknya. namun, ia mengakui sejak berhenti sekolah, anaknya itu mendadak jadi lebih pendiam.
ia menganggap sikap anaknya itu masih wajar karena memang rio memiliki kepribadian tertutup jika dibandingkan dengan dua kakaknya. “Dia lebih banyak diam setelah enggak sekolah,“ jelas Sumarni.
Psikiater komunitas dan trauma psikososial dari Fakultas Psikologi Universitas indonesia Hervita Diatri mengatakan sering kali sinyal yang dikirimkan calon pelaku bunuh diri tidak tertangkap oleh orang-orang di sekelilingnya. Padahal bila sinyal itu bisa ditangkap, upaya mencegah agar orang tidak bunuh diri tidak terlalu sulit untuk dilakukan. “Yang utama ialah menjadi pendengar atas masalah-masalah mereka,“ ujarnya.
Jika memungkinkan, lanjutnya, berikan nasihat atau solusi kepada mereka. Yang perlu diingat, pada saat mendengarkan dan memberikan respons, jangan sekali-kali malah mempersalahkan si calon pelaku.itu akan menambah beban yang sudah menekannya selama ini. (edn/*/*/J-3)
http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2012/03/16/ArticleHtmls/Kita-Bisa-CEGAH-Orang-Bunuh-Diri-16032012024004.shtml?Mode=1