Get Paid To Promote, Get Paid To Popup, Get Paid Display Banner

[Koran-Digital] Orang Kaya Berpenghasilan Rp1 Miliar Diusulkan Dikenai Pajak 35 Persen

Kamis, 15 Maret 2012 07:31 WIB
Orang Kaya Berpenghasilan Rp1 Miliar Diusulkan Dikenai Pajak 35 Persen
Eben Ezer Siadari


JAKARTA, Jaringnews.com - Rasio penerimaan pajak di Indonesia bukan saja
rendah tetapi juga tidak adil dan memperparah kesenjangan. Kelompok kaya
membayar pajak jauh lebih kecil dibandingkan kelompok menengah. Oleh
karena itu untuk memenuhi prinsip keadilan, rentang pajak (tax bracket)
perlu diperlebar dan dipertinggi pada kelompok kaya. Pada kategori high
net worth individual (HNWI), lapisan penghasilan di atas Rp 1 miliar
perlu dikenakan tarif pajak 35% dan penghasilan di atas Rp 5 miliar
dikenakan 40%

Pendapat ini dikemukakan J. Prastowo, Research Associate Perkumpulan
Prakarsa di Jakarta, kemarin (14/3).

Menurut dia, di Indonesia kelompok kaya membayar pajak jauh lebih kecil
dari kelompok menengah bawah dan ini bertentangan dengan prinsip
keadilan karena kelompok lebih lemah mendapat beban lebih besar.

Menurut studi yang dilakukan Perkumpulan Prakarsa-- lembaga kajian dan
riset tentang peran negara, masyarakat sipil dan dunia usaha tersebut--
potensi pajak yang hilang di Indonesia sangat besar. Itu sebabnya
rasio penerimaan pajak terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia
hanya berkisar 12%. Padahal rata-rata penerimaan pajak negara-negara
yang termasuk kelompok menengah bawah (lower middle income) seperti
Indonesia mencapai 19%.

Lebih memalukan lagi, rasio pajak Indonesia bahkan di bawah rata-rata
negara miskin (low income) yang sudah mencapai 14,3%.

Menurut lembaga ini, ketidakmampuan pemerintah mengoptimalkan penerimaan
pajak, menyebabkan utang baru hampir selalu lebih besar dari cicilan
menyebabkan utang menumpuk.

Rasio utang terhadap PDB di bawah 30% bukan berarti aman, bila rasio
pajak terus rendah. Akumulasi utang dan pendapatan rendah akan membawa
Indonesia terjebak dalam perangkap utang (debt trap).

"Mengandalkan utang akibat keteledoran dan kurang kerja keras adalah
tindakan yang tak bertanggung jawab", kata Setyo Budiantoro, Direktur
Eksekutif Perkumpulan Prakarsa. "Beban berat bukan hanya ditanggung
generasi saat ini", sambung Budiantoro, "namun juga dipikul generasi
penerus yang kini tidak bisa terlibat mengambil keputusan."
http://jaringnews.com/ekonomi/umum/11673/orang-kaya-berpenghasilan-rp-miliar-diusulkan-dikenai-pajak-persen

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Newer Post Older Post

Powered by Blogger.