Get Paid To Promote, Get Paid To Popup, Get Paid Display Banner

[Koran-Digital] SUARA MAHASISWA, Relevansi BLT

SUARA MAHASISWA, Relevansi BLT PDF Print
Friday, 16 March 2012
Kebijakan pembatasan BBM bersubsidi telah resmi disahkan dalam Perpres
Nomor 15 Tahun 2012. Penjelasannya, kenaikan harga BBM sebesar Rp1.500
merupakan implikasi dari harga minyak mentah Indonesia yang telah
mencapai level USD121,75 per barel (Februari 2012).


Menteri ESDM Jero Wacik mengutarakan bahwa harga bahan bakar sekarang
sudah tidak valid karena melebihi asumsi yang ditetapkan APBN 2012
sebesar USD90 per barel sehingga semakin memberatkan beban subsidi.
Salah satu dampak negatif yang dikhawatirkan dari kenaikan harga BBM
adalah meningkatnya jumlah rakyat miskin yang diprediksi akan naik
sebesar 1,5%.

Karena itu, guna mengantisipasinya maka pemerintah mengeluarkan
kebijakan tandingan berupa peningkatan nominal bantuan langsung tunai
(BLT) yang sekarang diberi nama bantuan langsung sementara masyarakat
(BLSM) kepada rakyat miskin sebesar Rp150.000 dari sebelumnya Rp100.000
per keluarga selama 9 bulan, serta beberapa kompensasi lain seperti
raskin,beasiswa,dan subsidi transportasi. Sebelum program BLSM ini
benar-benar diwujudkan, pemerintah sebaiknya melakukan kajian ulang
terkait berapa jumlah rakyat miskin yang layak mendapatkan dana mengingat.

Harus ada pula data detail terkait berapa rakyat yang sangat miskin,
miskin, dan hampir miskin. Jangan sampai muncul rakyat yang mengaku
miskin dan rakyat miskin yang justru semakin tenggelam dalam
kemiskinan.Selain itu harus juga dipertimbangkan tentang sejarah
implementasi BLSM yang terbukti menjadi lahan basah bagi
koruptor,mekanisme penyaluran yang rumit, tidak tepat sasaran, dan
evaluasinya samar. Dengan kembali menerapkan program BLSM berarti
pemerintah mengulang kesalahan yang sama, seolah memberi ikan, bukan
umpan, yang memanjakan rakyat miskin.

Pembangunan infrastruktur untuk membuka lapangan kerja, serta kesehatan
dan pendidikan gratis dapat dijadikan alternatif kompensasi pembatasan
subsidi BBM yang lebih relevan diterapkan di Indonesia, dibandingkan
mengeluarkan kembali kebijakan model lama yang pernah terbukti
ketidakberhasilannya. 

ALIA NOOR ANOVIAR
Mahasiswi Manajemen SDM Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia; Penerima
Beasiswa Unggulan CIMB Niaga

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/478037/

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Newer Post Older Post

Powered by Blogger.