Get Paid To Promote, Get Paid To Popup, Get Paid Display Banner

[Koran-Digital] Aset Bersejarah- Berusia Lebih dari Seabad, Gerbong KA Kayu Dijual Rp10 Juta

Aset Bersejarah- Berusia Lebih dari Seabad, Gerbong KA Kayu Dijual Rp10
Juta PDF Print
Thursday, 15 March 2012
SOLO – Dua gerbong kereta api (KA) kuno milik PT KAI hilang dari tempat
penyimpanan di terminal peti kemas Stasiun Jebres,Solo,Jawa Tengah.

Gerbong berusia 100 tahun lebih ini diduga dijual Kepala Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Depo Kereta Solo berinisial YP pada awal Februari lalu
dengan harga Rp10 juta.Akibat kejadian ini,YP dicopot dari jabatannya.
Kepala Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta Eko Budiyanto mengatakan, dua
gerbong yang terbuat dari kayu itu untuk kereta uap. "Dua gerbong itu
baru ketahuan hilang saat ada kunjungan dari EVP kereta api pada 4
Maret,"kata Eko Budiyanto kemarin. Dua gerbong kereta kayu (CR) itu
dikeluarkan perusahaan Nederland Indische Spoorweg (NIS) pada 1893 dan
masuk dalam cagar budaya.

Dua gerbong kereta itu tercatat sebagai aset pelestarian nonbangunan
untuk pelestarian benda dan bangunan bersejarah PT KAI (persero) dengan
nomor EB/KKCR.06/2009 dan EB/KKCR.07/2009. Sebenarnya, lanjut Eko, sejak
November 2011 dua gerbong kereta itu akan dievakuasi ke Ambarawa untuk
menambah khasanah sejarah perkeretaapian. Namun karena banyak kegiatan,
evakuasi itu belum terlaksana hingga akhirnya ditemukan sudah tidak
utuh. "Jadi badan dan frame-nya dijual. Saya belum tahu kepada siapa
menjualnya," tuturnya.

Kepala Stasiun Jebres Heru Hartanto mengatakan, dua gerbong disimpan di
lokasi peti kemas yang terletak di depan stasiun. Setiap hari kompleks
peti kemas dijaga petugas guna mengantisipasi pencurian. Bahkan tidak
semua orang bisa masuk secara bebas ke area tersebut karena pintu gudang
digembok. Heru mengetahui dua gerbong tersebut raib saat hendak
mengambil gambar untuk keperluan pemeriksaan khusus. "Saya juga sempat
kaget saat akan memfoto, kok ternyata gerbongnya hilang,"ujarnya.

Heru mengatakan dua gerbong KA kuno tersebut berusia 100 tahun lebih.
Setahu Heru, benda tersebut tidak bisa berfungsi sempurna sehingga
mangkrak selama bertahun-tahun. Dia memperkirakan hanya 15–20% bodi
gerbong saja yang masih utuh.Mayoritas gerbong rusak dan
keropos,termasuk roda sudah hilang."Saya tidak tahu sejak kapan gerbong
disimpan di situ. Bagaimana penyerahannya dahulu, apakah masuk benda
cagar budaya atau tidak, saya tak tahu.Sejak saya dipindah di Stasiun
Jebres, gerbong itu sudah ada,"jelasnya.

Raibnya dua gerbong kuno sudah diadukan Polresta Surakarta.
Sebelumnya,diamencurigai orang dalam terlibat atas hilangnya aset negara
itu.Dia berharap polisi menelusuri keberadaan aset penting negara itu.
Masyarakat Advokasi Warisan Budaya (Madya) menduga kuat dua gerbong yang
raib dari gudang peti kemas dijual pelaku. Menurut Koordinator Madya,
Jhohannes Marbun, kasus penjualan kereta kuno diendusnya mulai awal
bulan ini."Awalnya memang kabar itu tak sampai keluar dari internal PT
KAI.Tapi setelah ada informan yang memberi tahu, saya langsung melakukan
penelusuran," jelasnya.

Kasat Reskrim Polresta Solo AKP Edy Suranta Sitepu mengatakan, pihaknya
belum menerima laporan kehilangan dua gerbong KA itu. "Saya masih di
Jakarta. Sampai saat ini belum ada laporan yang masuk.Jika memang
ada,akan kita usut,"katanya.

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/477889/

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Newer Post Older Post

Powered by Blogger.